Menghapus Kerutan Kulit dan Kantung Mata -

Menghapus Kerutan Kulit dan Kantung Mata

Seiring pertambahan usia, kulit menjadi kendur, berkeriput, berkerut,dan muncul garis-garis halus pada permukaannya. Pekerjaan, gaya hidup dan kondisi kehidupan kota-kota besar, mengakibatkan penuaan dini pada wajah. Setidaknya penampakan di sekitar mata. Ini solusinya Menghapus kerutan kulit dan kantung mata.

Menghapus Kerutan Kulit dan Kantung Mata

Penyebab Kerutan Lipatan Mata dan Kantung Mata Bengkak

Bila Anda sering begadang, bekerja di depan computer, atau kerap terjebak kemacetan di jalan, hampir pasti mata akan cepat lelah. Efek lanjutannya, bukan hanya kerutan di ujung lipatan mata, tapi kantung mata pun membengkak atau membesar. Kalau efek itu tidak diatasi, maka pembengkakan itu akan permanen.

Wajah akan tampak tua dan tidak segar. Utamanya, bila diikuti oleh gejala lain yang mengindikasikan adanya penuaan dini. Meski kekuatan kulit berbeda satu sama lain, namun bagi orang Indonesia, rata-rata gejala itu akan hadir di akhir usia 30 atau awal-awal usia 40.

Dulu, masalah ini hanya bisa diatasi dengan jalan pembedahan. Namun, berkat penelitian tanpa henti dan peningkatan teknologi, para ahli telah menemukan solusi untuk memerangi kemunculan keriput. Dokter Olivia Ong adalah salah satu yang mampu memberikan solusi terbaru dalam perkembangan teknik estetika wajah.

Solusi Untuk Kerutan Kulit dan Kantung Mata

Untuk mengatasi masalah kecantikan di mata, seperti munculnya kerutan, dr. Olivia memiliki ‘botol ajaib’. Jangan salah sangka, ini bukan sulap bukan sihir. Bukan pula jin yang keluar dari dalam botol itu. Melainkan, kosmetik yang bekerja mengurangi aktivitas otot wajah yang berpotensi membentuk kerutan, berlabel Botox Cosmetic.

‘Facelift (pengencang kulit wajah-red) dalam botol’, istilah yang digunakan untuk Botox Cosmetic yang mampun mengatasi kerutan dinamis pada wajah. Botox Cosmetic berisi protein yang dimurnikan, dan telah dikenal bertahun-tahun. Botox akan bekerja secara lokal, pada otot yang disuntikkan.

“Botox Cosmetic terjamin keamanannya, dengan hasil sesuai perkiraan. Penggunaan Restylane (produk perawatan wajah-red) pun yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA),” kata Olivia.

Penanganan yang sama juga dilakukan untuk kantung mata. Dokter lulusan The American Academy of Aesthetic Medicine (AAM) ini menggunakan teknologi mutakhir untuk “mengisi” jaringan lunak kulit menggunakan filler. Dengan teknologi terbaru ini, ahli anti aging itu bisa menghilangkan kantung mata yang lelah, cekung dan berkerut tanpa irisan pisau bedah, jahitan, maupun perban.

Jadi tidak perlu ada kekhawatir terlihat seperti ‘mummy’ dalam film Hollywood, pasca perawatan wajah dan mata, seperti metode sebelum-sebelumnya. “Filler jaringan lunak kulit telah mengalami perkembangan pesat selama setahun terakhir,” ujar dr. Olivia Ong, Dipl. AAAM.

Filler yang digunakan dalam prosedur koreksi mata juga mendapat persetujuan FDA, yang merupakan Badan Pemeriksa Obat Makanan Amerika Serikat. Filler terbuat dari asam hialuronat (senyawa berbahan dasar karbohidrat, yang dapat ditemui secara alami dalam tubuh), bermerek Restylane.

Aesthetician and Anti-Aging Specialist yang berpraktik di Jalan Terusan Hang Lekir V No. 23 Jakarta Selatan tersebut, hanya mempraktikkan standar medis tinggi dan selalu bekerja keras membuktikan keahliannya merawat setiap pasien dengan penuh perhatian.

Ahli perawatan wajah yang akrab disapa Olivia ini, menyediakan perawatan terbaik dengan biaya yang masuk akal dimana kenyamanan dan keamanan menjadi prioritas utamanya. Dengan memadukan nilai artistik, pengalaman, dan faktor ilmiah, seluruh perawatan serta konsultasi ditangani langsung oleh dr. Olivia.

Prosedurnya hanya membutuhkan waktu 10 menit saja dan hasilnya sudah terlihat dalam 2 hingga 3 hari. Pada umumnya, lanjut dr. Olivia, bertahan selama 6 bulan dan efeknya bisa bertahan lebih lama seiring pertambahan frekuensi perawatan.

“Prosedur ini memberikan hasil yang luar biasa. Tanpa rasa sakit, pasien bisa mengemudi ke rumah dengan nyaman dan tidak perlu mengonsumsi antibiotik atau pain-killer apa pun,” tandasnya.

Translate »